Opini Tuhu Nugraha: Bagaimana Pendidikan Beradaptasi di Era "Generative AI"?

Opini Tuhu Nugraha Bagaimana Pendidikan Beradaptasi

Bagaimana Pendidikan Beradaptasi di Era "Generative AI"?

Tuhu Nugraha
Konsultan Bisnis Digital dan Metaverse, Principal Indonesia Applied Digital Economy & Regulatory Network (IADERN)


Teknologi kecerdasan buatan (AI) tentunya membawa perubahan signifikan di berbagai sektor, termasuk pendidikan. Sam Altman pendiri Open AI, yang menghebohkan dunia dengan ChatGPT, melakukan roadshow ke berbagai negara termasuk Indonesia, berdialog dan mengedukasi terkait generative AI. Pertanyaan dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan dan Ristek Nadiem Makarim, bagaimana generative AI akan mengubah dunia pendidikan cukup mengusik. Ini menjadi titik awal, dan bahasan utama artikel ini bagaimana kita berevolusi dan beradaptasi.

Dalam era generative AI, kita memiliki kesempatan besar untuk meningkatkan pembelajaran, personalisasi, dan aksesibilitas bagi siswa di Indonesia. Namun, ada beberapa tantangan yang perlu kita hadapi dan langkah-langkah strategis yang harus diambil agar pendidikan kita dapat beradaptasi di era ini.

Salah satu tantangan utama adalah keterbatasan infrastruktur teknologi dan akses internet yang masih terbatas di beberapa daerah di Indonesia. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk berinvestasi dalam infrastruktur yang memadai dan memastikan akses internet yang cepat dan stabil di seluruh negeri.

Selain persoalan penetrasi internet yang merata, hal yang tak boleh dilupakan adalah persoalan harga. Harga kuota internet harus terjangkau bagi semua kalangan, agar tidak menimbulkan kesenjangan. Internet cepat, dan merata tapi tak terjangkau maka tetap akan menyebabkan kesenjangan digital. Harga yang terjangkau, bukan berarti harga yang sama, salah satu solusinya adalah subsidi silang harga kuota internet.

Pemerintah dan pemangku kepentingan pendidikan perlu melakukan peninjauan dan revisi kurikulum untuk memasukkan konsep AI, literasi AI, dan penggunaan teknologi AI dalam pembelajaran. Kurikulum yang lebih fleksibel dan terbuka akan memberikan ruang bagi integrasi AI dalam berbagai mata pelajaran.

Dalam era generative AI, penting bagi siswa untuk memahami prinsip-prinsip dasar AI dan keterampilan terkait. Sistem pendidikan harus memasukkan pembelajaran tentang etika dan keamanan AI, pemahaman tentang bagaimana AI bekerja, serta keterampilan pemrograman dan analisis data yang relevan. Hal ini akan membantu siswa memahami peran dan penggunaan yang tepat dari teknologi AI dalam berbagai bidang.

Kompetensi lain yang tak kalah penting kemampuan berpikir kritis dan analitis pada siswa. Mereka perlu dapat memahami, mengevaluasi, dan memilah informasi yang dihasilkan oleh AI. Sistem pendidikan harus mendorong siswa untuk mempertanyakan dan menganalisis sumber informasi, memahami asumsi yang mendasari model AI, serta mengembangkan pemahaman yang kuat dan mengakar.

Selain infrastruktur dan kurikulum, penting juga untuk memberikan pelatihan dan pengembangan profesional kepada para guru. Mereka perlu memiliki pemahaman dan keterampilan yang cukup dalam mengadopsi AI dalam pembelajaran. Oleh karena itu, pemerintah dan lembaga pendidikan harus menyediakan program pelatihan yang komprehensif dan bermanfaat bagi para pendidik.

Guru perlu belajar memanfaatkan AI, sebagai alat yang akan membuat pembelajaran di kelas menjadi lebih interaktif dan kolaboratif. Misalnya, alat generative AI dapat membantu siswa dalam brainstorming, membangun gagasan, dan berkolaborasi dalam menciptakan proyek-proyek bersama. Ini mendorong interaksi sosial dan pengembangan keterampilan kolaboratif.

Tidak kalah pentingnya adalah kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang AI serta manfaat dan tantangan yang dihadapinya. Diperlukan program kesadaran dan pemahaman yang luas untuk melibatkan masyarakat secara aktif dan mempromosikan penerimaan terhadap penggunaan AI dalam pendidikan.

Program mentoring bisa menjadi salah satu solusi, dengan melibatkan para ahli AI sebagai mentor dan role model bagi siswa dan masyarakat. Melibatkan mereka dalam kegiatan mentoring, seminar, atau pengajaran akan memberikan pengaruh positif, dan menginspirasi siswa serta masyarakat untuk tertarik dan terlibat dalam bidang AI.

Dalam rangka mencapai tujuan ini, penting bagi pemerintah, lembaga pendidikan, industri, dan masyarakat untuk bekerja sama secara sinergis. Dengan investasi yang tepat, revisi kurikulum yang relevan, pelatihan guru yang komprehensif, dan program kesadaran yang luas, kita dapat membangun masa depan pendidikan Indonesia yang adaptif dan inovatif di era generative AI.

Penting untuk memahami bahwa mengadopsi AI dalam pendidikan adalah proses yang membutuhkan waktu dan komitmen yang kuat dari semua pihak terkait. Namun, jika langkah-langkah strategis ini diambil dengan serius, kita akan dapat mempersiapkan siswa kita dengan baik untuk masa depan yang dipenuhi oleh AI. Bersama-sama, kita dapat membangun pendidikan yang relevan, inklusif, dan memungkinkan anak-anak Indonesia berkembang dan berhasil di era generative AI.

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال