Erapublik.com - Pakar kesehatan dr. I Made Oka Negara dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana memberikan perhatian serius terhadap praktik distribusi air minum dalam kemasan (AMDK) galon yang diangkut menggunakan truk-truk terbuka. Dalam keterangannya pada Senin (14/10), ia menjelaskan bahwa paparan sinar matahari dan panas selama proses distribusi ini dapat memicu pelepasan Bisfenol A (BPA), zat kimia berbahaya yang terdapat dalam kemasan galon berbahan polikarbonat, ke dalam air minum.
Menurut dr. I Made Oka Negara, baik galon kosong maupun yang sudah terisi air rentan terkena sinar UV dan panas selama proses pengangkutan, yang dapat memicu migrasi BPA dari plastik ke air. BPA sendiri dikenal sebagai senyawa kimia yang berpotensi mengganggu kesehatan, terutama jika terpapar dalam jangka panjang.
Senyawa ini dapat mempengaruhi sistem hormonal tubuh dan telah dikaitkan dengan risiko gangguan kesehatan seperti gangguan reproduksi, kanker, serta gangguan pada perkembangan otak dan perilaku pada anak-anak.
Ia menyarankan agar distribusi galon AMDK sebaiknya dilakukan menggunakan truk yang beratap, guna menghindari terjadinya pelepasan BPA yang dipicu oleh paparan panas berlebih dan sinar ultraviolet.
"Kalau bisa, truk-truk pengangkutnya berataplah, jadi tidak ada pengaktifan BPA-nya," ungkapnya.
Mengapa BPA Berbahaya?
Bisfenol A merupakan bahan kimia yang digunakan untuk membuat plastik polikarbonat, seperti yang digunakan pada kemasan galon air. Zat ini bersifat endokrin disruptor, yang berarti dapat meniru hormon dalam tubuh, terutama estrogen, dan mengganggu fungsi normal sistem endokrin. Paparan BPA yang tinggi atau berkepanjangan dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan, termasuk penurunan kesuburan, gangguan perkembangan pada anak-anak, dan peningkatan risiko penyakit jantung serta kanker
Selain distribusi, penggunaan kembali galon air berbahan polikarbonat juga sering kali menjadi perhatian. Galon yang terpapar panas atau disimpan dalam waktu lama memiliki risiko lebih besar untuk mengalami degradasi plastik, yang dapat menyebabkan pelepasan BPA lebih cepat ke dalam air. Oleh karena itu, menjaga cara penyimpanan dan pengangkutan yang tepat sangat penting untuk memastikan kualitas air minum tetap aman.
Mengurangi Risiko BPA
Terdapat beberapa cara untuk mengurangi risiko paparan BPA dari kemasan air galon:
Gunakan Galon BPA-Free
Beralih ke kemasan galon yang dibuat dari bahan-bahan yang tidak mengandung BPA, seperti plastik PET atau bahan-bahan kaca, dapat mengurangi risiko kontaminasi.
Pilih Pengangkutan yang Aman
Pastikan galon air tidak terpapar sinar matahari langsung atau suhu tinggi saat pengangkutan. Pengangkutan dengan truk tertutup atau beratap dapat membantu mencegah pemanasan berlebih.
Perhatikan Penyimpanan di Rumah
Hindari menyimpan air dalam galon di tempat yang terkena sinar matahari langsung, seperti di dekat jendela, atau di dalam mobil yang panas.
Respon Industri dan Regulasi
Isu BPA dalam kemasan air galon telah menjadi perdebatan dalam beberapa tahun terakhir, terutama terkait regulasi dan standar keamanan yang harus diikuti oleh produsen air minum. Beberapa produsen telah mulai beralih ke kemasan yang bebas BPA dan melakukan upaya untuk memastikan bahwa produk mereka aman untuk dikonsumsi, bahkan setelah proses distribusi dan penyimpanan.
Namun, diperlukan upaya lebih lanjut dari pihak regulasi untuk memperkuat pengawasan terhadap praktik distribusi yang aman, termasuk memastikan bahwa truk-truk pengangkut AMDK memenuhi standar perlindungan dari paparan panas dan sinar UV, seperti yang diusulkan oleh dr. I Made Oka Negara.
Secara keseluruhan, penting bagi masyarakat untuk lebih sadar akan risiko kesehatan yang terkait dengan BPA, serta mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengurangi paparan, baik melalui pemilihan produk yang aman maupun dengan memastikan cara penyimpanan dan pengangkutan yang tepat.