Erapublik.com - Sungguh miris seorang Walikota yang seharusnya mengayomi masyarakatnya ini malah bertengkar gegara pemasangan Baliho pilkada. Hal ini disampaikan oleh Idham Ketua Relawa (Jakbass) Jaringan Keluarga Besar Supian Suri, dirumahnya di jalan Aridho jatimulya Cilodong Sabtu (19/10/24).
”kami sebagai kerabat Supian Suri bersepakat dalam pilkada ini kami semua keluarga besar Supian Suri mendukung paslon nomer urut 2. Untuk itu kami semua keluarga besar memasang baliho di rumahnya sendiri-sendiri”, ucap Idham.
Ditambahkan Idham, “awalnya Baliho kami pasang di tiang telpon jalan raya Aridho gang masuk ke rumah pak idris, siang kami pasang malamnya dicopot diduga oknum Satpol PP yang bertugas dirumah Pak Idris yang mencopotnya”, kata Idham.
“Akhirnya baliho kami pasang kembali di salah satu keluarga kami yang kebetulan tidak mempunyai suami maka saya berinisiatif memasang baliho di pagar halaman kerabat kami yang kebetulan rumahnya bersebelahan dengan Walikota Depok Idris Abdulsomad. Oknum Satpol PP kembali menegur pemilik rumah agar segera mencopot baliho Supian Suri-Chandra. Pemilik rumah keberatan kalou mau copot baliho paslon no urut 2 copot juga dong baliho paslon 01 yang terpasang di tembok sebelahnya”, papar Idham.
Karena tidak dicopot juga akhirnya pak wali mendatangi rumah kerabat kami dengan nada marah sambil kedua tangannya ditaruh pinggang, berkata ini jalanan saya, saya pager nanti ini tembok sampe atas kalo ga dicopot sampai jam 5 sore ini.
“Dengan sabar pemilik rumah mempersilahkan pak Wali untuk mencopot sendiri baliho Supian-Chandra. Karena tidak dicopot juga akhirnya kami mengalah baliho kami copot”, ujar Idham.
Ditempat yang sama saat suarabuana menayakan ke beberapa tetangga menaggapi sikap Walikota cukup disayangkan seorang walikota yang memiliki julukan kyai tapi sikapnya sangat arogan. Sampe dirinya sendiri yang kasih perintah dan turun langsung mengancam warganya seorang janda jika baliho tidak diturunkan maka rumahnya akan dipagar.